21.4.09

balada sang pemalu

ufuk malam yang tersisa di lidah waktu
menyisip masuk ke dalam getar rasa
membawa segumpal sisa-sisa hempedu gerimis
amat menghairankan amat menajubkan

maka aku gerakkan seribu kalbu
dengan sejuta tahmid.sejuta wirid.sejuta kesyukuran
bagaikan seorang perindu yang impiannya menjadi kenyataan
menghampar niatku yang masih lagi basah
ke persada rindu Mu yang sering menadah

sesunguhnya aku mengungguliMu
sebagamana para anbia mengagungiMu
dengan rasa rindu yang satu


maafkan hambaMu yang sering lalai ini
sejujurnya.aku malu

No comments: